Rabu, 13 Oktober 2010

Menjaga "Sang Surya" Tak Meredup
13-10-2010

Artikel Terkait:

Senin, 11 Oktober 2010| 05:41 WIb
Usman Affan

Gerakan pembaruan di Mesir dan negara dunia Islam lain mengilhami KH Ahmad Dahlan mendirikan Persyarikatan Muhammadiyah. Kondisi bangsa, yang terpuruk dalam keterbelakangan akibat penjajahan, juga menjadi dasar Ahmad Dahlan mendirikan organisasi demi Islam yang berkemajuan.

Ulama yang terlahir dengan nama Muhammad Darwis itu mendirikan Muhammadiyah pada 18 November 1918 Masehi, bertepatan dengan 8 Zulhijah 1330 Hijriah, di Kampung Kauman, Yogyakarta. Sebuah organisasi dengan lambang Matahari Bersinar dan lagu ”Sang Surya” sebagai marsnya.

Sebelum mendirikan Muhammadiyah, Ahmad Dahlan sudah lebih dulu mendirikan sekolah Islam modern bernama Sekolah Ibtidaiyah Diniyah Islamiyah pada 1911. Berbeda dengan sekolah agama lain, sekolah modern itu diselenggarakan di sebuah gedung lengkap dengan bangku dan papan tulis. Pendirian sekolah dilanjutkan setelah Muhammadiyah berdiri.

Bukan hanya itu, Muhammadiyah juga bergerak di bidang kesehatan, sosial, serta agama. Di bidang kesehatan, didirikan Pertolongan Kesengsaraan Oemat (PKU), rintisan Rumah Sakit PKU Muhammadiyah. Selain itu didirikan pula Rumah Miskin untuk mengentaskan rakyat miskin. Panti asuhan anak didirikan untuk membantu kehidupan dan pendidikan anak yatim.

Di bidang agama, gerakan ditujukan untuk menumpas bid’ah atau ritual keagamaan yang tidak diatur dalam Al Quran dan As Sunah (perkataan, perbuatan, serta perilaku Nabi Muhammad SAW). Ahmad Dahlan mengajak kaum Muslim kembali kepada Al Quran dan As Sunah yang menjadi pedoman hidup.

Sesuai dengan lambang Matahari Bersinar, Muhammadiyah menempatkan diri sebagai gerakan pencerahan bangsa. Kiprah Muhammadiyah sebagai gerakan pencerahan terlihat dari banyaknya sekolah dan lembaga pendidikan yang didirikan. Sepanjang satu abad perjalanan, berdiri lebih dari 12.000 sekolah Muhammadiyah, dari taman kanak-kanak, sekolah dasar, hingga sekolah lanjutan. Muhammadiyah pun memiliki 167 perguruan tinggi yang tersebar di seluruh Indonesia.

Organisasi itu pun kini memiliki lebih dari 345 Rumah Sakit PKU, ratusan panti asuhan, dan ratusan balai pengobatan. Usaha ekonomi dilakukan dengan mendirikan sejumlah bank perkreditan rakyat serta pendampingan terhadap usaha mikro, kecil, dan menengah.

Pembaruan tahap kedua

Namun, menurut Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Din Syamsuddin, perjuangan masih harus dilanjutkan. Muhammadiyah akan menggunakan perjalanan 100 tahun kedua untuk mengembangkan pembaruan (tajdid) fase kedua. ”Jika 100 tahun pertama digunakan untuk aktualisasi peran, 100 tahun kedua akan digunakan untuk meneguhkan jati diri sebagai gerakan pembaruan dan pemurnian akidah,” kata Din menjelaskan.

Muhammadiyah akan melakukan model aksi yang relevan dengan perkembangan zaman, bersifat alternatif, serta bertujuan untuk memecahkan permasalahan yang ada. ”Konkretnya akan dibicarakan bersama-sama,” terangnya.

Din mencontohkan, jika dahulu Ahmad Dahlan mendefinisikan perintah menyayangi anak yatim dalam Surat Al Maun dengan mendirikan panti asuhan, ke depan Muhammadiyah akan mengimplementasikan dengan membuat sistem pengaman sosial atau jaringan sosial.

Begitu pula di bidang pendidikan. Jika sebelumnya sibuk mendirikan sekolah dengan menekankan pendidikan watak bangsa yang berdaya juang, ke depan pendidikan akan ditekankan untuk membentuk watak bangsa yang berdaya saing. Hal itu dilakukan untuk menyiapkan generasi muda yang tangguh dan mampu berkompetisi di dunia internasional.

Muhammadiyah pun akan memantapkan peran di bidang perekonomian dengan mengembangkan ekonomi kerakyatan yang bisa membawa pemerataan dan keadilan. ”Kalau dulu membuat wadah, sekarang lebih pada advokasi dan kampanye. Melakukan pendampingan pada pelaku usaha ekonomi kerakyatan,” ungkap Din.

Muhammadiyah boleh berbangga dengan banyaknya amal usaha yang dilahirkan selama satu abad terakhir. Namun, bagi sebagian kader muda, Muhammadiyah justru mengalami kemunduran dalam bidang pemikiran.

”Dalam aspek pemikiran, ada perubahan signifikan yang terjadi di Muhammadiyah. Muhammadiyah yang didirikan sebagai organisasi Islam progresif sekarang malah cenderung mengarah ke konservatif,” kata Pradana Boy, Ketua Presidium Jaringan Intelektual Muda Muhammadiyah.



Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Syafii Ma’arif pun tidak meragukan kiprah persyarikatan dalam dunia pendidikan, kesehatan, dan sosial kemasyarakatan. Namun, menurut dia, Muhammadiyah belum mampu memberikan alternatif sistem untuk pendidikan, kesehatan, dan sosial kemasyarakatan.

Syafii Ma’arif berpendapat, perlu revitalisasi semangat serta pemikiran karena masyarakat sudah banyak berubah. Muhammadiyah harus mengantisipasi perubahan zaman dengan pemikiran-pemikiran baru serta terobosan luar biasa agar tetap bisa berkiprah untuk manusia dan kemanusiaan.
Editor: tof
Sumber : Kompas Cetak. www.kompas.com

Komentar 0


Peristiwa Kecil dan Nasionalisme
17-01-2010



Buku ini menghimpun potongan-potongan peristiwa kecil yang menarik dan remeh-temeh, persinggungan pribumi dengan teknologi-teknologi baru yang mengakibatkan perubahan sosial ketika kolonialisme tengah berlangsung pada tahun 1800-an dan 1900an >>>

Berpikir Historis Ala Wineburg
08-01-2010

BUKU ini mengajak kita untuk berpikir kritis terhadap sejarah dan memberikan inspirasi untuk melakukan inovasi dalam pembelajaran sejarah. >>>
Menelusuri Jejak Leluhur Timor
26-12-2009

Buku ini menjadi referensi yang cukup penting karena sumber cetak tentang sejarah Timor masih sangat langka.

Batu, Seragam, dan Kekuasaan
22-12-2009

Tema-tema sketsa masa Demokrasi Terpimpin tidak pernah dipasang di Monas. Suharto punya kebijakan sendiri. >>>

Cari
13 Oktober
Yang terjadi adalah

Bintang Prijaji—sebuah klub sepakbola Pribumi, sebagaimana diberitakan Makassar Courant, telah melakukan sabotase. Hal ini terjadi ketika klub anak negeri tersebut bertanding dengan sebuah klub bangsa Eropa.
Selanjutnya...


Peristiwa yang terjadi pada tanggal kelahiranmu

MATERI
Home
MATERI POKOK:PERTUMBUHAN & PERKEMBANGAN KOLONIALISME & IMPERIALISME BARAT
Sub Materi
Sub Materi
Sub Materi
Buku Tamu
Tanya Pakar

GURU
Nelly_c@n
Tanya
--------------------------------------------
PRAS man 1
hilangkan kesan belajar sejarah tidak menarik!!
--------------------------------------------
astrini novi puspita
gagasan belajar sejarah BARU!
--------------------------------------------
erly
Tanya Pak
--------------------------------------------



Komentar
Berpikir Historis Ala Wineburg
SMA 10: Belajar Sejarah Padu dengan Pembelajaran Lainnya
SMA 10: Belajar Sejarah Padu dengan Pembelajaran Lainnya
SMA 5 Yogya, Pak Edi: “Setiap kelas yang saya ajar, saya tantang?”
I. Kedatangan Orang-orang Eropa di Indonesia

Dialog
Barbara Hatley: “Setiap 4 Malam dalam Seminggu Saya Selalu Nonton Ketoprak”
Jennifer Lindsay: “Saya tidak lulus mata kuliah Sejarah”
“Baskoro T Wardaya: Kalau Pembelajaran Sejarah Hilang, Hilang pula Indonesia”
Anhar Gonggong: “Faktanya, Pemerintah Lebih Mendengarkan Taufiq Ismail Ketimbang Sejarawan”

Tips
SMA IT Bina Umat, Ibu Ary:‘Ketika di Presure dengan UNAS Saya Membikin Bersemangat dengan Sejarah
SMA 5 Yogya, Pak Edi: “Setiap kelas yang saya ajar, saya tantang?”
SMA 10: Belajar Sejarah Padu dengan Pembelajaran Lainnya
IHWAL PENGELOLA ALAMAT KIRIM

Tidak ada komentar:

Posting Komentar